Eksistensi Lubuk Larangan Untuk Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Masyarakat

Studi Kasus Lubuk Larangan Desa Parmompang

  • Aisyah Aminda UIN Sumatera Utara Medan
  • Nuriza Dora UIN Sumatera Utara Medan
Keywords: cultural acculturation, economy, local culture

Abstract

Local wisdom is explicit knowledge that emerges from a period long term that has evolved together with society and its environmentlocal systems that have been experienced together. This research will discuss about local wisdom, namely the role of lubuk arangan in improving the economy  society from the perspective of Islamic economic law. As a result of this research that the people in Gunung Tua Julu Village have the habit of opening pitsprohibitions on every Eid or religious holidays. Income from the bottom of the forbidden Part of it will be used for the Parmompang village treasury as one of them Parmompang village program to increase community economic income. By In simple terms, environmental management is the management of natural resources related to how to manage natural resources and methods society interacts with its environment by integrating planning, air management and conservation in the form of Lubuk Larangan. With management properly then Lubuk Larangan runs well and smoothly with results the maximum. The aim of the research is to find out what form of hole management takes prohibitions as a form of local wisdom in the Batang Jujuhan River, Bungo Regency. Qualitative descriptive method, namely to provide an overview and explanation factual and accurate regarding the facts and symptoms existing at the research location, Experiments, namely conducting surveys, collecting data and direct observations in field using questionnaire data or direct interviews with respondents.Meanwhile, secondary data includes an inventory of social, economic, environmental and environmental conditions.The results of the research state that there are forms of local wisdom of the community Parmompang Village, in an effort to manage lubuk ban, lubuk ban Parmompang Village consists of plan the formation of a prohibited hole through deliberation in an effort saving the river water environment, establishing rules and sanctions for forbidden lubuk and the rules alone, there are no sanctions for the forbidden lubuk,The people of Parmompang Village have the belief that those who take fish in the forbidden lubuk will dies,can change people's behavior towards a more positive aspect ecological and social, such as: Using environmentally friendly harvesting tools such as lukah,nets, nets etc., Prohibiting fishing along the prohibited pits, Maintaining and use the bottom as a breeding ground for fish,culture of the people in the forbidden area.

References

Afrianti, S. (2020). Rimbo Larangan Kearifan Lokal Masyarakat Minang Kabau untuk Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Agroprimatech, 3(2), 74-78.

Amanda, I. C. D. (2018). Identifikasi Bentuk-bentuk Kearifan Lokal dalam Sistem Religi Masyarakat Situs Sangiran Studi Kasus di Kecamatan Gondan-grejo, Karanganyar. the Jurnal Sangiran, VII/1, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Sragen.

Agustiar, A.A. 2016. Ekosistem Sungai. http:// akhmadawaludin. web. ugm. ac.id/auto-draft/. Diakses: 27 Feberuari 2017.

Amri, Z. Saam dan Thamrin. Kearifan Lokal Lubuk Larangan sebagai Upaya Pelestarian Sumberdaya Perairan, Pekanbaru, : UR PRESS,2013

Asdak, C. 2023. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Mada University Press. Yogyakarta.

Depertemen Agama RI, Al-Jumanatul Ali Al-Qur’an danTerjemahnya, Bandung: PenyelenggaraPenterjamahan/Penafsir Al-Qur’an ,2004.CVPenerbit J-ART

Edy Sedyawati. (2006) Budaya Indonesia, Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Erwin, P. Lubuk Larangan Sebagai Organisasi Masyarakat Ditinjau Dari Aspek Sosial Ekonomi Dan Aspek Lingkungan. Studi Kasus Di Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara, 2007

Fauzul Amri, dkk, 2013. “Kearifan Lokal Lubuk Larangan Sebagai Upaya Usaha Pelestarian Sumber Daya Perairan di Desa Pangkalan Indarung Kabupaten Kuatan Singingi”, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Riau.

Hadi, R. (2019). Tradisi Ritual Ngayu-Ayu Dalam Menjaga Kelestarian Alam. JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala, 4(5).

Hertati, R., 2021. Tingkat Partisipasi Masyarakat Tehadap Pengelolaan Lubuk Larangan Di Sungai Batang Tebo Kabupaten Bungo Propinsi Jambi. Jurnal Inovasi Peneitian, 2(5), 1585-1588

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi Bandung: PT Rosda karya, 2006

Mahmud Syaltut, Islam Sebagai Aqidah dan Syari’at, Jakarta: Pustaka Amani, 1986. Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007

Nurudin, F. A., Kariada, N., & Irsadi, A. 2013. Keanekaragaman Jenis Ikan Di Sungai Sekonyer Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah.

Putri. S. F. Budaya Menangkap Ikan Dilubuk Larangan Pekanbaru. : UR PRESS 2016 Rahmat Syafei, Fiqh Muamalah, cet III, Bandung: Pustaka Setia Bandung, 2006

Parwati, A., Purnaweni, H & Anggoro, D. D., 2012. Nilai Pelestraian lingkungan dalam kearifan lokal lubuk larangan Ngalau Agung di Kampung Surau Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 11 September 2012. 98–103.

Ruslan Abdul Ghofur Noor, Konsep Distribusi Dalam Ekonomi Islam Dan Format Keadilan Ekonomi Indonesia, Cetakan Pertama Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Sonia, T., & Sarwoprasodjo, S. (2020). Peran lembaga adat dalam pelestarian budaya masyarakat adat kampung naga, desa neglasari, kecamatan salawu, tasikmalaya. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 4(1), 113-124

Suman, A., dkk. 2013. Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 5(2): 57-120.

Wiadnyana, N. N., Puspasari, R., & Mahulette, R. T. 2017. Status Sumber Daya Dan Perikanan Teripang Di Indonesia: Pemanfaatan Dan Perdagangan. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 1(1), 45.

Published
2024-01-16
How to Cite
Aisyah Aminda, & Nuriza Dora. (2024). Eksistensi Lubuk Larangan Untuk Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Masyarakat. Bersatu: Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika, 2(2), 63-73. https://doi.org/10.51903/bersatu.v2i2.617