Konjungsi ‘Jeung’ dalam Bahasa Sunda: Kajian atas Perilaku Sintaksis dan Semantisnya

Authors

  • Dian Budiarti UIN Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.51903/pendekar.v2i06.811

Keywords:

konjungsi, jeung, sintaksis, semantis

Abstract

Memiliki intensitas penggunaan yang tinggi dalam menghubungkan sekurang-kurangnya dua kata, frasa, klausa, atau kalimat dalam bahasa Sunda, perilaku sintaksis dan semantis dari konjungsi ‘jeung’ menjadi penting untuk dikaji guna membantu para pemelajar bahasa Sunda dalam memahami dan mengaplikasikan konjungsi tersebut scarab tepat pada sebuah kalimat. Adapun data yang digunakan pada kajian ini adalah berupa data intuitif, yakni berupa intuisi kebahasaan peneliti selaku penutur asli bahasa Sunda. Data tersebut dideskripsikan dan kemudian diuji keabsahannya melalui teknik cakap tansemuka dengan seorang penutur asli bahasa Sunda lain sebelum akhirnya ditarik kesimpulan menjadi sebuah rumusan kaidah.

References

Damaianti, V. S. & Sitaresmi, N. (2006). Sintaksis Bahasa Indonesia. Bandung: Pusat Studi Literasi.

Gianto, A. G. (1983). Konjungsi dan atau tetapi: Kajian sintaksis dan semantis. Yogyakarta: Kanisius.

Munandar, Y. (2016). Afiks pembentuk verba bahasa Sunda. Jurnal Humanika, 16(1).

Sudaryat, Y. (2013). Fungsi gramatikal dan semantis sufiks –eun dalam bahasa Sunda. Lokabasa, 4(1), 94-100.

Downloads

Published

2024-12-24

How to Cite

Budiarti, D. (2024). Konjungsi ‘Jeung’ dalam Bahasa Sunda: Kajian atas Perilaku Sintaksis dan Semantisnya. Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter, 2(06), 01–16. https://doi.org/10.51903/pendekar.v2i06.811